Assalamualaikum semua..
"... Dan sesiapa yang menutup keaiban seorang muslim maka Allah Ta'ala akan menutup keaibannya di dunia dan di Akhirat. Dan Allah Ta'ala akan sentiasa menolong seorang hamba selama ia menolong saudaranya..." [HR Muslim]
Hadis ini menyeru kita untuk memelihara keaiban orang lain. Sebagai timbal balik, Allah akan menutup keaiban kita di dunia dan di Akhirat. Subhanallah! Masihkah kita berhajat untuk mencanangkan dosa orang lain sehingga Allah juga akan membuka keaiban kita nanti?
Malulah kepada Allah, takutlah kepada ancaman Allah. Jika kita hanya malu kepada manusia, kita tidak akan malu berbuat dosa di belakang mereka. Namun jika kita malu kepada Allah, kita akan sentiasa memelihara diri daripada dosa, dalam terang-terangan atau sembunyi-sembunyi.
Malulah kepada Allah, takutlah kepada ancaman Allah. Jika kita hanya malu kepada manusia, kita tidak akan malu berbuat dosa di belakang mereka. Namun jika kita malu kepada Allah, kita akan sentiasa memelihara diri daripada dosa, dalam terang-terangan atau sembunyi-sembunyi.
Waspadalah akan firman Allah:
"Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui." [Surah an-Nuur: 19]
"Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui." [Surah an-Nuur: 19]
Apabila Allah telah menutup keaiban kita, janganlah pula kita yang
membukanya. Setelah selesai dosa sembunyi-sembunyi kita, janganlah
diceritakan kepada orang lain. Renungilah sebuah hadis di bawah:
Diriwayatkan dari Abu Hurairah R.A ia berkata,
"Aku pernah mendengar Rasulullah S.A.W bersabda:
"Seluruh umatku akan diampuni dosa-dosa kecuali orang-orang yang
terang-terangan (berbuat dosa). Di antara orang-orang yang
terang-terangan berbuat dosa adalah seseorang yang pada waktu malam
berbuat dosa, kemudian di waktu pagi ia menceritakan kepada manusia dosa
yang dia lakukan semalam, padahal Allah telah menutupi aibnya. Ia
berkata, "Wahai fulan, semalam aku berbuat ini dan itu". Sebenarnya pada
waktu malam Tuhannya telah menutupi perbuatannya itu, tetapi justru
pagi harinya ia membuka aibnya sendiri yang telah ditutupi oleh Allah."
[Muttafaqun 'alaih HR Bukhari dan Muslim]
SURAT CINTA :
Kalau Allah membuka segala dosa yang kita lakukan sembunyi-sembunyi baik dalam pandangan, pendengaran, perbuatan, ataupun lintasan hati, nescaya tidak akan ada pun manusia yang mahu memuji kita.Jasad kita adalah amanah pinjaman dari-Nya. Sampai waktu, ia tetap akan dikembalikan. kita tidak tahu bagaiman pengakhiran diri sendiri, jadi bagaimana kita boleh mengadili pengakhiran orang lain? -MUHASABAH DIRI SENDIRI-
No comments:
Post a Comment